Home » » Pengaruh Hormon Testoteron Terhadap Burung Kicauan

Pengaruh Hormon Testoteron Terhadap Burung Kicauan

Written By Andara on Thursday, September 5, 2013 | 6:04 AM

(seputar-hobi.blogspot.com). Ada penelitian yang dilakukan oleh beberapa tim peneliti yang bermarkas di Seewiesen, Jerman yakni Max Planck Institute for Ornithology. Hasil penelitiannya yaitu :

1. Burung betina yang diinjeksi dengan hormon testosteron hanya memerlukan kurun waktu sepekan untuk dapat berkicau layaknya burung jantan-dominan yang berkicau dengan nyanyian tunggal.

2. 1 bulan sesudah injeksi testosteron, kwalitas nada burung betina telah sama layaknya jantan-dominan.

3. Burung jantan-subordinat ( definisi mudahnya yaitu burung jantan yang bisanya sebatas ngriwik, tidak dulu gacor dikarenakan mental tertekan burung lain atau lingkungan yang tidak ramah atau konsumsi pakan yang tidak bagus ) dapat menampilkan performa seperti burung dominan sesudah diinjeksi dengan hormon testosteron.

Mungkin pembaca seputar-hobi.blogspot.com bingung atas istilah diatas, seperti nyanyian tunggal ataupun burung jantan-subordinat, simak penjelasannya disini..

Beberapa besar burung pengicau mempunyai kesamaan dimana cuma burung jantan yang dapat membuahkan ocehan merdu. Burung betina terus dapat berkicau, namun cuma ngeriwik, hingga jarang diikutkan didalam lomba serta lebih digunakan sebagai indukan saja. 

Di habitat aslinya, burung pengicau jantan mempunyai status sosial tersendiri. Mereka hidup berkelompok dengan jumlah bagian 2-10 ekor. Tiap-tiap grup mempunyai seekor pemimpin, yang dikatakan sebagai jantan-dominan. Burung jantan yang bukan hanya pemimpin dimaksud jantan-subordinat. Lantas tiap-tiap grup terdiri atas seekor jantan-dominan, dan sebagian jantan-subordinat serta betina.
Jantan-dominan mempunyai kicauan sangat merdu serta panjang, yang tidak dimiliki bagian grupnya, baik jantan-subordinat ataupun betina. Type kicauan yang dimiliki jantan-dominan ini kerap dikatakan sebagai “nyanyian tunggal”. Jantan-subordinat serta betina terus dapat bernyanyi, walau amat standar ( irama pendek-pendek ) serta dinyanyikan berdua dengan bersahutan, hingga dimaksud “nyanyian duet”.
Di habitat asli, sepanjang tetap ada didalam grup yang sama, burung jantan-subordinat tak lagi dulu jadi jantan-dominan, jika bila sang pemimpin mati. Tidak sama dari burung berkicau yang dipelihara manusia. Dikarenakan telah tidak hidup berkelompok, maka tidak ada lagi status sosial layaknya jantan-dominan serta subordinat. Seluruhnya bisa berkicau.
Apalagi saat ada di lingkungan dimana banyak burung jantan sejenis, contohnya di arena lomba, mereka layaknya berebut pingin lantas pemimpin dengan kata lain jantan-dominan. Burung yang terlatih serta bermental sangat kuat tersebut yang dapat berjaya di arena lomba, seakan-akan tampak sebagai jantan-dominan.


Sekarang kita kembali lagi ke penelitian  Max Planck Institute for Ornithology, Sebenarnya apa sih fungsi dari testoteron itu :
Sebelum saat menjelaskan manfaat testosteron ada pentingnya kita tegaskan bahwa testosteron yaitu di antara dari hormon steroid, di samping hormon estrogen serta hormon progestrogen. Hormon steroid, terutama testosteron, inilah yang memiliki manfaat serta bertindak pada :

1. Dorongan seksual : testosteron yaitu hormon androgen utama pada organisme burung jantan serta bertanggung jawab pada dorongan seksual.

2. Perubahan fisik : testosteron bertanggung jawab untuk perubahan fisik burung, merubah perkembangan otot serta tulang, perubahan penis serta testis, dan produksi sperma.

3. Nada : testosteron bertanggung jawab untuk memperdalam nada burung jantan sepanjang masa pubertas. Sepanjang masa transisi ini, kadang-kadang nada jantan jadi “crack” atau dengan tidak sengaja melompat pada pitch yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah.

4. Daya : testosteron adalah di antara dari banyak factor yang bertindak saat menjaga tingkat daya. Kadang-kadang rendahnya kandungan testosteron punya pengaruh pada penurunan tingkat daya.

5. Situasi hati : testosteron juga bisa menolong melindungi keseimbangan situasi hati burung jantan. Kandungan testosteron rendah yang kritis atau testosteron yang berlebih bisa mengakibatkan pergantian situasi hati serta ketidakstabilan emosi.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment