Home » , , » Mengenal Buah Pala sebagai Tanaman Herbal

Mengenal Buah Pala sebagai Tanaman Herbal

Written By Andara on Monday, April 15, 2013 | 10:06 AM


Tanaman Pala ( Myristica Fragrans Houtts ) adalah tanaman tropis asli indonesia yang datang dari pulau banda. Tempat penghasil utama Pala di indonesia yaitu nanggroe aceh darussalam, sumatera barat, jawa barat, sulawesi utara, kepulauan maluku, serta papua. Umur tanaman ini bisa mencapai 100 th.. Tinggi tanaman Pala dapat mencapai 18 m serta memiliki daun yang senantiasa hijau sepanjang th. Dengan bentuk bulat telur atau lonjong. Pohon Pala umumnya bisa tumbuh didaerah yang beriklim tropis dengan ketinggian di bawah 700 m dari permukaan laut.


Pala juga dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis yang amat tinggi serta banyak faedahnya dikarenakan tiap-tiap sisi buahnya bisa digunakan didalam beragam industri, terlebih didalam industri makanan serta minuman.

Buah Pala berbentuk peer, ujungnya runcing, lebar, kulitnya licin, berdaging, serta cukup banyak memiliki kandungan air. Sisi dari buahnya terdiri dari daging buah, fuli, tempurung, serta biji. Daging buah Pala lumayan tebal serta beratnya bisa lebih dari 70% berat buah, warnanya putih kekuning-kuningan, bergetah, terasa sepat, serta memiliki sifat astringensia. Maka dari itu buah Pala yang belum masak tidak bisa dikonsumsi segera namun bisa diolah jadi product pangan.

Pada biji serta fuli buah Pala terdiri dari komponen penyusun yakni minyak lemak, protein, minyak atsiri, selulosa, pentosan, pati, resin, serta mineral-mineral. Jumlah tiap-tiap komponen penyusun di pengaruhi oleh klon, mutu, lama penyimpanan, serta area tumbuhnya. Pada biji Pala utuh, kandungan minyaknya beragam dari 25% sampai 40%. Namun pada fuli, persentase kandungan minyaknya pada 20 persen hingga 30%. Untuk perbandingan komposisi kimia buah Pala bisa dilihat pada tabel 1 komposisi kimia buah Pala dari banda.

Sumber : Jense dalam Rismunandar (1990).
Komponen
Daging Buah
Daging Buah
Biji
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Air
89
17,4
54
17,6
41
12,9
Lemak
-
-
10,4
1,9
23,3
34,4
Minyak atsiri
1,1
8,5
2,9
5,2
1,7
2,5
Gula
-
-
1,1
1,9
1,0
1,5
Komponen mengandung N
-
-
3,0
5,2
4,1
5,1
Komponen bebas N
-
-
27,7
49,5
27,3
40,4
Abu
0,7
5,7
0,9
1,6
1,5
2,2
  Tabel 1. Komposisi Kimia Buah Pala dari Banda (%)

Manfaat Pala amat banyak. Buah Pala biasa diolah jadi manisan, asinan, dodol, sari buah, minuman instan, jeli, selai, asam cuka, permen gelatin, hard candy, aPalagi cider/anggur Pala. Namun biji serta fuli buah bisa digunakan sebagai penyedap rasa serta minyak atsiri. Untuk penyedap rasa umumnya datang dari biji serta fuli buah yang telah tua serta umumnya dipakai sebagai penyedap rasa pada product berbasis daging, saus, pikel, serta sup. Namun untuk minyak atsiri umumnya datang dari biji serta fuli buah yang tetap muda dikarenakan kandungan minyak atsirinya tambah lebih tinggi dari biji serta fuli buah yang telah tua. Menurut penelitian jukic et al ( 2006 ) minyak atsiri pada biji Pala memiliki kandungan karakter antioksidan yang kuat serta kegiatan antioksidannya di pengaruhi oleh sinergisme pada komponen-komponen minyak atsiri tersebut.

Disamping itu minyak Pala juga bisa dipakai sebagai obat-obatan yang bisa menyembuhkan sakit perut, perut kembung, desentri, maag, serta menurut chevallier ( 2001 ) didalam nurdjannah ( 2007 ) buah Pala bisa kurangi flatulensi, menambah daya cerna, dan menyembuhkan diare serta mual. Minyak Pala juga memiliki kekuatan lain yakni bisa mematikan serangga ( insektisidal ), antijamur ( fungisidal ), serta antibakteri.

Tetapi Pala juga memiliki kekurangan yakni, pemakaiannya untuk product pangan mesti dibatasi dikarenakan senyawa aromatik yakni elimicin, myristicin, serta safrole yang terdapat pada biji serta bunga Pala bisa merangsang halusinasi. Mengonsumsi maksimum 5 gram bubuk atau minyak Pala menyebabkan keracunan yang ditandai dengan muntah, kePala pusing serta mulut kering ( weiss, 1997 ; rudglev, 1998 ; fras serta binghamton, 1969 ; samiran, 2006 didalam nurdjannah 2007 ). Maka dari itu dosis minyak Pala pada product pangan yang disarankan cuma lebih kurang 0, 08%.


Share this article :

0 comments:

Post a Comment